BLOG

Daging Sapi di Warung Steak: Apa Perbedaan Antara 6 Jenis yang Ada?

14/03/2023  YukMasak Avatar

Bukan rahasia lagi jika daging sapi menjadi primadona dalam ranah kuliner, dan tak terkecuali dalam penyajiannya sebagai steak. Akan tetapi, terdapat anggapan bahwa steak merupakan hidangan yang hanya dapat dinikmati oleh kalangan berduit. Padahal, harga dari sebuah steak sebenarnya ditentukan oleh jenis atau bagian daging sapi yang digunakan dalam hidangannya.

Namun, ketika hendak menikmati hidangan steak di restoran, beberapa orang seringkali bingung dalam memilih jenis daging yang tersedia dalam menu. Oleh karena itu, berikut ini kami paparkan beberapa bagian dari daging sapi yang biasanya diolah menjadi steak, sehingga Anda tidak akan lagi asal memilih.

Daging yang paling popular dan terjangkau

Sirloin adalah salah satu jenis daging yang banyak disukai dalam menu masakan. Karena terletak di bagian punggung, tekstur daging sirloin cenderung lebih keras dan sedikit sulit dikunyah. Tapi, daging sirloin ini memiliki lapisan lemak yang menempel pada satu sisinya dan ukurannya lebih besar dibandingkan bagian daging lainnya. Dari segi harga, sirloin juga cukup terjangkau.

Sedikit lemaknya dan sedikit lebih mahal dari sirloin

Tenderloin atau yang sering juga disebut sebagai fillet mignon adalah salah satu bagian daging sapi yang terletak di bagian dalam sirloin. Bagian daging ini terkenal dengan kelembutannya dan kandungan lemak yang rendah, sehingga seringkali menjadi pilihan utama bagi orang yang sedang menjalankan program diet atau ingin membatasi asupan lemak dalam makanan mereka. Meskipun lebih mahal dan ukurannya cenderung lebih kecil daripada sirloin, tenderloin memiliki rasa yang sangat lezat dan cocok diolah sebagai steak atau masakan panggang lainnya. Namun, karena kekurangan lemak, tenderloin juga membutuhkan teknik memasak yang tepat agar tidak terlalu kering atau keras ketika disajikan.

Steak daging berbentuk hurup T

T-bone adalah sejenis potongan daging yang merupakan kombinasi antara bagian tenderloin dan short loin, yang membentuk huruf T pada tulangnya. Namun, perlu diingat bahwa daging pada bagian T-bone ini tidak selunak tenderloin karena masih terdapat lapisan lemak di dalamnya.

Untuk menghasilkan rasa yang lebih juicy pada T-bone, ada beberapa teknik memasak yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan menggunakan teknik grilling atau broiling alias pemanggangan, yang memungkinkan daging untuk matang secara merata dan tetap terjaga kelembapannya. Dalam teknik grilling, T-bone dapat dipanggang pada suhu tinggi selama beberapa menit hingga terbentuk kerak luar yang renyah namun masih juicy di bagian dalamnya. Sedangkan dalam broiling, daging dipanggang menggunakan api yang berasal dari atas sehingga memungkinkan bagian atas daging untuk matang dengan sempurna dan terbentuk kerak luar yang garing.

Namun, penting untuk diingat bahwa cara memasak T-bone juga tergantung pada preferensi masing-masing orang, seperti tingkat kematangan yang diinginkan dan bumbu yang digunakan.

Bagian iga sapi yang sering dikenal dengan sebutan ribeye

Bagian tulang iga atau rusuk sapi juga dapat diolah menjadi steak yang populer dengan nama rib eye. Bagian ini memiliki kandungan lemak yang cukup tinggi, sehingga memberikan rasa yang lebih gurih, terutama jika disiram dengan saus. Namun, perlu diingat bahwa saat memasaknya, daging iga cenderung mudah gosong. Oleh karena itu, penting untuk mengawasi dan memperhatikan waktu saat memasaknya.

Jika ingin memasak steak dari bagian iga, disarankan untuk membeli daging yang sudah dipotong tanpa tulang. Hal ini dapat membantu memudahkan saat memasak, serta memungkinkan daging matang secara merata. Ada beberapa teknik memasak steak iga yang dapat dilakukan, seperti grilling, broiling, atau pan-searing.

Daging dibagian perut sapi

Flank steak merupakan potongan daging dari bagian perut sapi yang dikenal sebagai bagian yang lebih keras dan memiliki serat yang cukup kasar dibandingkan dengan potongan daging lainnya. Meskipun demikian, Flank steak tetap menjadi pilihan populer dalam olahan steak karena memiliki rasa yang kaya dan bumbu yang meresap dengan baik dalam dagingnya.

Untuk mengolah Flank steak agar dapat dinikmati dengan optimal, disarankan untuk memilih tingkat kematangan medium rare atau setengah matang. Ini karena dengan tingkat kematangan tersebut, daging akan terasa lebih empuk dan lembut saat dikunyah, sementara rasa dan aroma daging tetap terjaga dengan baik. Sebelum dimasak, disarankan juga untuk memotong Flank steak melawan arah seratnya agar menghasilkan tekstur daging yang lebih empuk.

Chuck steak bahu sapi

“Steak chuck” adalah potongan daging sapi yang berasal dari bagian bahu atau pundak sapi. Potongan ini memiliki kandungan lemak dan kolagen yang tinggi, sehingga bisa membuat daging menjadi lebih empuk dan beraroma. Karena potongan ini memiliki lebih banyak kolagen, memasaknya dengan cara yang tepat bisa menghasilkan daging yang empuk dan lezat.

“Chuck steak” sering dianggap sebagai potongan daging yang lebih murah daripada potongan-potongan lain seperti sirloin atau tenderloin, karena bagian ini seringkali dianggap sebagai potongan daging yang kurang mewah. Namun, jika dimasak dengan benar, chuck steak bisa menghasilkan daging yang lezat dan empuk. Potongan daging ini sering digunakan untuk membuat bakso, rending dan semur  karena memiliki rasa yang kaya dan lembut.

Itulah beberapa daging sapi yang sering ada di menu warung steak kesayanganmu. kamu bisa memilih sesuai dengan selera dan budgetmu. Namun, apabila kamu memasak sendiri, pastikan untuk memilih daging sapi yang segar dan berkualitas agar hasil masakanmu lebih enak dan sehat.

Categories

No Comments

Leave a Reply